Sinjai (Kemenag Sinjai) — Pembelajaran Bahasa Inggris memainkan peran strategis dalam implementasi Kurikulum Merdeka, khususnya bagi peserta didik kelas 7 yang baru menapaki jenjang pendidikan menengah pertama. Hal ini tampak jelas dalam proses pembelajaran di kelas 7.1 yang berlangsung Kamis (06/08/2025), dengan Megawati sebagai guru mata pelajaran.
Pada jam ke-3, 4, dan 5, Megawati mengangkat materi “Greetings” dengan menggunakan pendekatan inovatif Split Information Technique, yang juga dikenal sebagai Flipped Classroom atau Pembelajaran Terbalik.
Metode ini memungkinkan peserta didik untuk belajar mandiri terlebih dahulu di luar kelas, kemudian mempraktikkan materi tersebut di dalam kelas melalui role play (bermain peran), diskusi, dan koreksi antar teman. Fokus utamanya adalah pada pengembangan kemampuan berbicara (speaking) dalam suasana yang aktif, menyenangkan, dan kolaboratif.
“Teknik ini membantu peserta didik lebih percaya diri, karena mereka tidak hanya menerima materi secara pasif, tetapi juga terlibat aktif dalam proses belajar,” jelas Megawati.
Dalam praktiknya, peserta didik berpasangan untuk saling memperkenalkan diri dalam Bahasa Inggris, sambil memberikan umpan balik kepada satu sama lain. Suasana kelas pun penuh semangat, diselingi canda tawa yang mencairkan kekakuan belajar. Keterlibatan aktif ini membuat peserta didik merasa nyaman dan termotivasi.
Megawati juga mengapresiasi antusiasme dan ketekunan para peserta didik . Ia menegaskan bahwa keberhasilan pembelajaran tidak hanya diukur dari penguasaan materi, tetapi juga dari sejauh mana peserta didik merasa senang, percaya diri, dan nyaman selama proses belajar.
“Belajar Bahasa Inggris dalam Kurikulum Merdeka bukan semata-mata soal bahasa, tetapi juga membentuk karakter, membuka wawasan global, dan menyiapkan generasi yang adaptif dan kompeten di masa depan,” pungkasnya.(AJ/A.Q)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar